Bahan cetak 3D yang akan kita bahas terbuat dari plastik dan bioplastik. Perbedaan setiap nama bahan berdasarkan pada karakteristik dan kegunaannya.
Mengenal ke-5 bahan ini akan membantumu memahami jenis bahan apa yang cocok untuk produk yang akan kamu cetak.
Tentu, kami selalu memilihkan jenis bahan yang terbaik untuk produkmu. Namun, tidak ada salahnya jika kamu tertarik mempelajarinya😃
Lima Jenis Bahan 3D Printing
3D Printing menggunakan bahan plastik, baik itu yang berasal dari fosil maupun bioplastik. Bahan plastik tersebut berbentuk filamen padat atau cair.
Kamu bisa mencetak 3D dengan bahan selain plastik seperti logam, nylon, dan keramik. Nah seringnya bioplastik dianggap sebagai bahan non plastik karena bisa didaur ulang. Terdapat dua jenis bioplastik dari ulasan 5 bahan cetak 3D dibawah ini.
Bahan PLA singkatan dari apa?
PLA adalah Polyatic Acid. Bahan ini terbuat dari bioplastik yang dihasilkan dari pati singkong, jagung, atau tebu.
Bahan PLA bersifat biodegradable atau terurai oleh alam. Pilihan warnanya beragam dibanding bahan lain. Harganya juga paling hemat.
Sayangnya hasil cetak bahan PLA tidak tahan panas di suhu > 60 derajat Celcius dan tidak detil (permukaannya tidak halus).
Bahan PLA+ apakah kuat?
Yes benar sesuai dugaanmu, bahan PLA+ adalah versi upgrade dari PLA. Bahan ini sedikit lebih tahan panas dan kuat.
Material utamanya masih terbuat dari bioplastik, hanya diberi aditif untuk meningkatkan kualitasnya.
Perbedaan lainnya adalah harga PLA+ lebih mahal dibanding PLA. Sesuai dengan hasil cetak PLA+ yang detil dan halus.
PETG, Bahan 3d Printing Tahan Panas
Apa itu bahan PETG atau Polyethylene Terephthalate Glycol? Bahan ini adalah plastik hasil modifikasi PET yang diberi tambahan glikol untuk mengurangi kristalisasi.
Hasilnya, PETG lebih tahan benturan, panas, dan bahan kimia. Bahan ini kami rekomendasikan untuk penggunaan produk outdoor.
Bahan PETG termasuk jenis plastik yang masih bisa didaur ulang. Harga bahan paling kuat dan tahan panas ini juga lebih mahal dibanding PLA.
ABS atau Acrylonitrile Butadiene Styrene
Bahan ABS adalah termoplastik hasil polimerasi dari 3 senyawa. Bahan ini kuat dan tahan hingga suhu 80 derajat Celcius.
Seperti PETG, bahan ABS bersifat non biodegradable. Harganya tidak jauh berbeda dengan bahan PLA. Banyak digunakan untuk barang mekanik dan otomotif.
Resin atau Photopolymer Resin
Berbeda dengan bahan-bahan cetak 3D sebelumnya yang terbuat dari plastik padat, bahan resin berbentuk cairan plastik.
Hasil cetak bahan resin sangat-sangat detil dan halus. Kami selalu menyarankan bahan ini untuk mencetak produk yang memerlukan presisi tinggi, seperti action figure.
Produk berbahan resin dicetak dengan memadatkan cairan resin menggunakan sinar UV. Teknologinya dikenal dengan nama SLA atau Stereolithography.
Mungkin kamu pernah mendengar, apa itu FDM printing? Kebalikan dari SLA, FDM atau Fused Deposition Modeling adalah teknologi 3D yang mencetak filamen plastik padat dengan cara dipanaskan, lalu dialirkan melalui nozzle untuk membentuk objek lapis demi lapis.
Teknologi FDM printing digunakan untuk bahan PLA, PLA+, PETG, dan ABS.
Apa Saja Keunggulan 3D Printer?
Teknologi 3D print diperkenalkan oleh Dr. Hideo Kodama dari Jepang pada 1981. Namun perkembangan 3D printing modern dipengaruhi oleh Charles “Chuck” Hull.
Jika pertanyaanmu printer 3D keluar tahun berapa? Printer ini resmi dipatenkan oleh Chuck Hull pada tahun 1984.
Berikut keunggulam 3D printer dibandingkan proses manufaktur atau pembuatan produk manual:
- Mampu mencetak bentuk yang kompleks dan detil tinggi
- Sangat customize atau fleksibel
- Mendukung produksi skala kecil secara ekonomis
- Memiliki banyak pilihan bahan
- Proses cetak cepat
- Mengurangi limbah produksi
Apakah kamu sudah mengetahui bahan apa yang ingin digunakan untuk mencetak produkmu? Jika masih ragu, segera hubungi kami melalui chat WA yaaa.
Klik disini untuk melihat pilihan jasa cetak dan desain 3D kami.
